Nadhom tuhfatul athfal

Pintar tajwid

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒



Terjemah
( Tuhfatul Athfăl )

۩

Oleh:
Ruspandi bin Armadin

Karya

Syekh Sulaimăn bin Husain bin Muhammad
al-Jamzurĩ

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒




PENGANTAR PENERJEMAH
بــســــم اللـه الــرحمــــــن الــرحــيــم

الحـــمـــد للهالـذي علّــم الإنــســــان بــتـجــــويــد الــقــــــران. وزيّــنــهــم بــفـصـــاحـــــة الـلــســـــان. مــع ادّغــــام المـحـــبّــــة والـعــــرفـــان. والــصــــلاة والــســــلام عــلـــى ســيــدنــا مـحـمـــــد خــــير الإنسان. وعـلــى الــه وصحــبــــه امــدّ الــزمــــــان. امــا بــعــــد.

Alhamdulillăhirabbil`ălamin, segala puji bagi allah yang dengan rahmat serta ma`unahnya penerjemah bisa merampungkan terjemahan ini. Kitab ini (Tuhfatul Athfăl) kecil namun sangatlah dibutuhkan oleh para pelajar yang bertekad untuk memahami cara membaca al-Qur’an. kitab ini adalah kitab karangan syekh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al-Jamzurĩ. yang ringkas dan mudah untuk difahami.
Selanjutnya, penerjemah berharap semoga buku terjemahan ini bisa bermanfaat bagi kami dan teman-teman santri Pondok pesantren Raudlatul Ulum 1 ganjaran khususnya,  juga  bagi semua pelajar umumnya, dan semoga dengan lantaran buku terjemahan ini pembaca dapat memahami Nadzam Tuhfatul Athfăl dengan baik dan mudah demi kefasihan membaca kalămullăh al-Qur’an. kami sangat mengharapkan koreksi dan saran dari para pembaca agar buku ini bisa menjadi lebih baik lagi, dan semoga dengan adanya terjemahan ini penerjemah mendapatkan ridla dan ganjaran dari Allah Subhănahu Wata`ălă, Amiin.



Ganjaran, 10/12/2016 :
                                             …………………
RUSPANDI AMD




SAMBUTAN KEPALA PESANTREN
بسم اللـه الرحمـن الرحـيم
الـســلام علــيـكم ورحمــة اللـه وبـركـاتــه

Segala puji bagi allah yang telah menjadikan manusia sebagai sebaik-baik makhluk, shalawat beserta salam semoga selalu terlimpahkan kepada nabi muhammad saw. Yang menjadi penyebab adanya alam semesta.
Kami sangat senang atas adanya semangat dari salah satu santri kami untuk menerjemah nadzam Tuhfatul Athfăl, disaat para pelajar ingin untuk memahami ilmu tajwid buku ini hadir untuk mempermudah memahami makna dari bait-bait nadzam Tuhfatul Athfăl dengan mudah dan menyenangkan, karena setiap nadzam diterjemah dengan sangat jelas serta dilengkapi dengan contoh-contoh yang sangat lengkap dan  jelas pula, sehingga tidak perlu bingung untuk mencari contoh-contoh dari keterangan demi keterangan yang disebut.
semoga buku ini bermanfaat bagi semua pelajar, juga penerjemah tidak berhenti pada menerjemah kitab ini akan tetapi tetap semangat untuk menerjemah kitab-kitab yang lain. Amĩn.

والـســلام علــيـكم ورحمــة اللـه وبـركـاتــه

                                                                                                    Kapala Pesantren PPRU 1 :
               GUS ABD. ROHIM SA`ID



BIOGRAFI PENGARANG

SYAIKH SULAIMAN AL-JAMZURI
(1160-1198 H/ 1784 M)

Nama lengkap Mushannif kitab Tuhfatul Athfăl ini adalah Syekh Sulaimăn Ibn Husain Ibn Muhammad al-Jamzurĩ. Tidak ditemukan imformasi tentang tahun kelahiran tokoh yang memiliki nama panggilan Afandi ini. Jika melihat pada panggilan akrabnya, Afandi, dimungkinkan dia adalah keturunan turki, Karena, Afandi adalah sebutan sebuah kehormatan dalam bahasa turki. Informasi yang ada menyebutkan Syekh Sulaimăn Al-Jamzurĩ berasal dari thantada, sebuah wilayah di mesir yang sekarang bernama thanta. Tidak banyak imformasi mengenai guru-guru Syekh Sulaimăn al-Jamzurĩ atau masa pendidikan Mushannif Tuhfatul Athfăl ini, Hanya disebutkan bahwa beliau mengikuti madzhab Syafi`I dalam bidang fiqih dan menjadi pengikut tarekat al-Syădziliyyah dalam bidang tasawwuf.
Syekh Sulaimăn al-Jamzurĩ tergolong ulama yang produktif selain kitab Tuhfatul Athfăl karya-karyanya yang lain adalah Fath al-Aqfal bi Syarh Tuhfah al-Athfal. Dan al-Fath al-Rahmanibi al-Syarh Kanz al-Ma`ani. Kitab Tuhfatul Athfăl yang terdiri dari 61 bait syi`ir ini proses penulisannya diselesaikan pada tahun 1198 H/ 1784 M. dan pada tahun itu pula, Syekh Sulaimăn al- Jamzurĩ wafat.




DAFTAR ISI

Halaman
Pengatar penerjemah 2
Sambutan kepala pesantren 3
Biografi pengarang 4
Daftar isi 5
Devinisi tajwid 6
Pencetus ilmu nahwu 6
pengantarmushannif 7
Menerangkan hukum nun mati dan tanwin. 9
Menerangkan hukum nun dan mim bertasydid 15
Hukum bacaan mim mati 16
Menerangkan hukum Alta`rif dan lam fi`il 20
Menerangkan idghammitslain, mutaqaribaindan mutajanisain 24
Menerangkan tentang pembagian mad 29
Menerangkan tentang hukum-hukum mad 32
Menerangkan tentang pembagian mad lazim 35
Keterangan tambahan 39
Menerangkan mad shilah 39
Menerangkan mad tamkin 40
Menerangkan mad farqi 41
Menerangkan mad iwadl 41
Menerangkan masalah Ra’ 42
Menerangkan masalah Lafdzul Jalalah 43
Menerangkan tentang Qalqalah 43
Makharijul khuruf 45
Sifatul huruf 47
Penutup dari pengarang 53



Devinisi Tajwid
Tajwid secara Bahasa adalah mashdar dari lafadz Jawwada-Yujawwidu yang artinya adalah “membuat sesuatu menjadi baik dan indah”, oleh sebab itu orang yang membaca al-Qur’an dengan baik, tepat dan benar dinamakan Mujawwid atau orang yang baik bacaannya.
Sedangkan tajwid secara istilah ialah: mengeluarkan huruf dari makhraj-nya secara tepat dan melafadzkan huruf tersebut disertai dengan sifat-sifatnya.
Pencetus ilmu tajwid
Secara praktik, Orang yang pertama kali menciptakan ilmu tajwid adalah nabi Muhammad SAW. Sedangkan secara teoritik orang yang pertama kali menciptakan ilmu tajwid adalah orang-orang yang sangat pintar dalam masalah al-Qur’an, Misalnya yang sangat terkenal ialah imam Abu al-Aswad al-Du’ali, imam abu Ubaid al-Qasim bin Salam, imam Khalil bin Ahmad dan lain-lain.
Adapun orang yang pertama kali membuat gramatika arab dan menjadikan i`rob dalam al-Qur’an adalah imam Abu al-Aswad al-Du’ali, yaitu seorang tabi`in dari Negara bashrah. Dikisahkan, bahwa dia mendengar seseorang membaca ayat al-Qur’an tepatnya surat al-Taubah ayat tiga yang berbunyi:
اَنَّ الـلّٰــهَ بَــرِئٌ مِــنَ الْـمُــشْــرِكِــيْنَ وَرَسُــوْلِــهِ
Yaitu dengan membaca kasrah lafadz  وَرَسُــوْلِــهِ. yang sejatinya demikian itu adalah keliru, sebab apabila lam-nya tersebut dibaca kasrah maka akan mempunyai arti “sesungguhnya allah berlepas diri dari orang-orang musyrik dan utusannya”. Sedangkan yang benar lafadz وَرَسُوْلِــهِtersebutadalah dibaca dlammah, dengan demikian maka akan mempunyai arti “sesungguhnya allah dan rasulnya berlepas diri dari orang-orang musyrik”. Kejadian itulah yang menjadikan imam Abu al-Aswad al-Du’ali bertekad untuk membuat i`rob pada al-Qur’an.


نَــظْـــمُ تُـحْـــــفَــــــةِ الْـأَطْــــفَــــــالِ


NADZAM TUHFATUL ATHFᾸL

PENGANTARMUSHANNIF

بِـسْـمِ الـلّٰـهِ الـرَّحْـمٰـــنِ الـرَّحِــيْــــمِ

Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi
maha penyayang.

يَقُـــوْلُ رَاجِى رَحْـمَـــةِ الْغَــفُــوْرِ۞دَوْمًـــاسُلَــيْمَانُ هُـوَ الْـجَمْـــزُوْرِ

Orang yang berharap kasih sayang allah (Syekh Sulaiman bin Husain
bin Muhammad al-Jamzuri) berkata:

اَلْـحَـمْـدُلِـلّٰــهِ مُصَّــــــــلِـــيًّــــا عَـــلَى۞مُـحَــمَّــــــــدٍ وَأٰلِــــــهِ وَمَـــــــنْ تَــــــلَا

Segala Puji bagi Allah, sambil bersholawat pada nabi Muhammad, keluarganya, umatnya dan orang-orang yang mengikutinya.

وَبَعْــدُهٰـــذَا الــنَّظْمُ لِــلْمُـــــرِيْــــدِ۞فِى الــنُّوْنِ وَالـتَّــنْــوِيْنِ وَالْمُــدُوْدِ

Dan setelah membaca basmalah, hamdalah dan shalawat, pengarang berkata: nadzam (kitab) ini diperuntukkan bagi orang yang ingin mempelajari tentang hukum nun mati (sukun), tanwin dan
bacaan-bacaan mad.

سَـمَّــــيْــــتُــــهُ بِـــتُــحْــــفَــــــــةِ الْاَطْــــــــــفَـــــــــــالِ۞عَنْ شَيْخِــنَا الْمَـيْــهِيِّ ذِى الْكَمَالِ

Kitab ini saya beri nama TuhfatulAthfal, saya mengambilnya dari keterangan guru saya yaitu sayyid Nuruddin `Ali bin Ahmad bin
Umar bin Naji al-Mayhiy yang mempunyai kesempurnaan.


اَرْجُــوْبِــهِ اَنْ يَــنْــفَــعَ الــطُّـــلَّابَ ۞وَالْاَجْــرَوَالْــقَـــــبُــــوْلَ وَالـــثَّـــــوَابَ

Saya berharap semoga kitab ini bermanfaat bagi para pelajar, mendapatkan pahala, diterima oleh allah dan mendapat
balasan yang baik darinya.



BAB I
 اَحْـكَامُ الـنُّـــوْنِ السَّـــاكِــنَــةِ وَالــتَّــــنْـــوِيْـنِ 
HUKUM-HUKUMNUN MATI DAN TANWIN


لِـلــنُّــــوْنِ إِنْ تَــسْـكُـــــنْ وَلِـلــتَّـــنْــــوِيْـــنِ۞ اَرْبَـــعُ اَحْــــــكَــامٍ فَــــــخُــــــــدْ تَــــبْــيِــيْـــنِ

Bagi nun mati dan tanwin (ketika bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah) ada empat hukum bacaan, maka ambillah keteranganku.

فَالْاَوَّلُ اْلاِظْهَارُ قَــبْــلَ الْأَحْـــرُفِ    ۞ لِلْحَلْــقِ سِتٍّ رُتِّــــبَتْ فَـلْـــتَـــعْـــرِفِ

Pertama: adalah bacaan idzhar, yaitu apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf halqi yang enam, yang akan disebutkan secara bururut.

هَــمْــزٌ فَهَــاءٌ ثُــمَّ عَــيْنٌحَـــــاءُ۞مُــهْمَــلَـــتَــيْنِ ثُــمَّ غَــــــيْنٌ خَــــاءُ

Huruf-huruf halqi yaitu: hamzah ( ء ), ha’( هـــ ), `ain ( ع ),ha’ ( ح ), ghin ( غ ) dan kho’ (خ).

Contoh bacaan idzharhalqi:

ســبــب حكوم بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
نون ماتى دان تنوين برتمو همزة اظهار حلقي اَنْ اَلْـقِ عَصَاكَ : عَــيْنٍ اٰنِــيَــةٍ 1
نون ماتى دان تنوين برتمو هاء اظهار حلقي مِـنْ هٰــؤُلَاۤءِ : كُلُّ شَيْــئٍ هَالِكٌ 2
نون ماتى دان تنوين برتمو عين اظهار حلقي مِــنْ عَــيْنٍ : سَـمِــيْــعٌ عَـلِــيْــمٌ 3
نون ماتى دان تنوين برتمو حاء اظهار حلقي وَانْـحَـــرْ : عَـلِــيْمٌ حَكِــيْمٌ 4
نون ماتى دان تنوين برتمو غين اظهار حلقي مِنْ غَيْرِ سُوْءٍ : عَلِـــيْمٌ غَـفُـوْرٌ 5
نون ماتى دان تنوين برتمو خاء اظهار حلقي مِنْ خَـــيْرٍ : عَلِـــيْمٌ خَـبِــيْرٌ 6

KETERANGAN:
Idzhar:ialah membaca huruf dengan jelas serta tidak campur dengan berdengung (غـــنّــــة) atau tasydid.
huruf Halqi :  ialah huruf yang suaranya keluar dari tenggorokan.

وَالـثَّــانـِـــيْ إِدْغَــــــامٌ بِــسِّــتَـــــــةٍ اَتَـــتْ ۞فِيْ يَــرْمِلُــوْنَ عِــنْــدَهُــمْ قَــدْ ثَــبَــتَـتْ

Kedua: adalah bacaan idgham, yaitu apabila ada num mati atau tanwin bertemu dengan huruf idgham yang enam yang terkumpul dalam lafadz(يَــرْمِلُـــوْنَ ),yaitu: ya’ (ي),Ra’( ر ), mim ( م ), lam ( ل ), wau ( و ) dan nun( ن ).

لَكِـــنَّهَا قِـسْــمَانِ قِــسْــمٌ يُــدْغَـمَا۞فِـــــيْـــهِ بِــغُــــــنَّــــةٍ بِــيَـــنْـمُـــوْ عُــلِـــمَــا

Idgham dibagi dua, yang pertama ialah idgham bighunnah,
Yaitu ketika nun mati (sukun) atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ya’ ( ي ), nun ( ن ), mim ( م ) dan waw(و).

KETERANGAN:
Idgham, ialah memasukkan bunyi suatu huruf pada huruf yang setelahnya.
Bighunnah, ialah membaca suatu huruf dengan disertai berdengung.
Bighairi ghunnah, ialah membaca suatu huruf dengan tidak disertai berdengung.
Contoh bacaan idgham bighunnah:

ســبــب حكوم بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
نون ماتى دان تنوين برتمو ياء ادغام بــغــنــة مَنْ يَّـــعْــمَـــلْ : وُجُــوْهٌ يَّوْمَــئِــذٍ 1
نون ماتى دان تنوين برتمو نون ادغام بــغــنــة مِنْ نِـعْـمَــةٍ : يَـوْمَـئِــذٍ نَـاضِــرَةٌ 2
نون ماتى دان تنوين برتمو ميم ادغام بــغــنــة كَمَنْ مَــتَّعْــنٰــهُ : سِحْــرٌ مُسْــتَـمِــرٌّ 3
نون ماتى دان تنوين برتمو واو ادغام بــغــنــة مِنْ وَّالٍ : خَــيْــرٌ وَّاَبْــقَى 4

إِلَّا إِذَاكَــانَــــا بِــكِـــلْــمَـــــةٍ فَـــــــــــلَا     ۞تُــدْغِــمْ كَدُنْــيًــا ثُــمَّصِــنْـــوَانٍ تَـــلَا

Kecuali Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf yang empat di atas dan berkumpul dalam satu kalimat, maka tidak dibaca idgham bighunnah akan tetapi dibaca idzharmutlak.
Contoh:

ســبــب حكوم بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
نون ماتى برتمو واو دالم ساتو كلمة اظـــهــــــار صِـــنْــوَانٌ : قِــنْــوَانٌ 1
نون ماتى برتمو ياء دالم ساتو كلمة اظـــهــــــار دُنْــيَــا : بُــنْــيَــانٌ 2

وَالــثَّـــانِــيْ إِدْغَـامٌ بِــغَــيْرِ غُــــنَّــــــةْ۞فـِـــى الـلَّامِ وَالــرَّا ثُـــمَّ كَــــــرِّرَنَّــــهْ

Kedua: ialah idghambilaghunnah, yaitu ketika nun mati (sukun) atau tanwin bertemu dengan huruf lam (ل) atau Ra’(ر).

Contoh bacaan idghambilaghunnah:

سبب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
نون ماتى دان تنوين برتمو لام ادغام بلا غنة اَوَلَمْ نُــمَكِّنْ لَـهُمْ : وَيْــلٌ لِّــلْمُطَــفِّــفِيْنَ 1
نون ماتى دان تنوين برتمو راء ادغام بلا غنة مِنْ رَّبَّـــهِمْ : غَــفُــوْرٌ رَّحِـيْــمٌ 2

وَالــثَّـــالِثُ الْإِقْـــلَابُ عِــنْـــدَالْــبَــاءِ۞مِــيْــمًـــــا بِــغُـــــنَّـــــــةٍ مَـــعَ الْإِخْــــفَـــــاءِ
ketiga: adalah iqlab, yaitu ketika nun mati (sukun) atau tanwin bertemu dengan ba’ (ب). Cara bacanya ialah bunyi nun mati diganti dengan suara mim mati disertai ghunnah dan ikhfa’ (samar).

Contoh bacaan iqlab:

ســبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
نون ماتى دان تنوين برتمو باء اقلاب مِنْ بَعْــدِهِــمْ : عَلِــيْمٌ بِـــهِمْ 1
نون ماتى دان تنوين برتمو باء اقلاب لَـئِـنْ بَـسَــطْـتَ : مَكَانٍ بَــعِــيْــدٍ 2

وَالـرَّابِــــــعُ اْلإِخْــفَاءُ عِــنْــدَالْــفَـاضِــــــلِ۞مِـنَ الْـحُـــــرُوْفِ وَاجِــــــبٌ لِــلْــفَـاضِــلِ
فِــيْ خَـمْسَـــةٍ مِنْ بَـعْـدِ عَـشْـرٍ رَمْــزُهَــا۞فِــيْ كِــلْمِ هٰذَا الْــبَــيْتِ قَدْضَمَّـنْـــتُــهَـــا
Keempat: ialah bacaan ikhfa’ (menyamarkan bunyi nun mati), yaitu ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan sisa dari huruf-huruf yang telahtersebut di atas, yaitu ada 15, terdapat pada tiap-tiap awal kalimat dari syi`ir di bawah ini.
صِفْ ذَا ثَــنَاكَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْسَـمَا۞دُمْطَــيِّــبًازِدْ فِـــيْ تُـــقًــى ضَعْ ظَالِمَا


Berkatalah baik tentang orang ini, banyak orang dermawan
yang menjadi luhur, selalulah menjadi orang baik, tingkatkanlah ketaqwaanmu dan tolonglah orang yang dzalim
(dengan mencegahnya dari mendzalimi).

Yaitu: shod (ص), dzal (ذ), tsa’ (ث), kaf (ك), jim (ج), syin (ش),
qaf(ق), sin ( س ), dal (د),tha’(ط), za’ (ز), fa’ (ف),
ta’ (ت),dlod (ض) dan dzo’(ظ).

Contoh bacaan ikhfa’:
ســبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
نون ماتى دان تنوين برتمو صاد اخفاء مِنْ صَـيَـاصِـيْــهِمْ: صَـفًّاصَـفًّا 1
نون ماتى دان تنوين برتمو ذال اخفاء عَنْ ذُنُــوْبِـهِمْ : عَــزِيْــزٌ ذُو انْــتِــقَــامٍ 2
نون ماتى دان تنوين برتمو ثاء اخفاء فَمَنْ ثَقُلَتْ : يَــوْمًــا ثَــقِــيْـــلًا 3
نون ماتى دان تنوين برتمو كاف اخفاء مِـنْــكُـمْ : قُـــــرْاۤنٌ كَـــرِيـْــمٌ 4
نون ماتى دان تنوين برتمو جيم اخفاء مَنْ جَـاۤءَ : عَــيْنٌ جَــارِيَـــةٌ 5
نون ماتى دان تنوين برتمو شين اخفاء فَـمَـنْ شَهِــدَ :سَـبْعًـا شِـدَادًا 6
نون ماتى دان تنوين برتمو قاف اخفاء مِنْ قَـــوْمٍ : سَـــلَامٌ قَــــوْلًا 7
نون ماتى دان تنوين برتمو سين اخفاء مِنْ سِجِّــيْــلٍ : سَلَامًا سَلَامًا 8
نون ماتى دان تنوين برتمو دال اخفاء مِنْ دُوْنِــــهِ : اَجْــرٌ كَــرِيْـــمٌ 9
نون ماتى دان تنوين برتمو طاء اخفاء فَـاَمَّا مَنْ طَـغَى : حَــلَالًا طَـــيِّـــبًــا 10
نون ماتى دان تنوين برتمو زاء اخفاء مُــنْــزِلُــوْنَ : يَوْمَــئِــذٍ زُرْقَــا 11
نون ماتى دان تنوين برتمو عين اخفاء يَــنْــفَـعُــهُمْ : مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ 12
نون ماتى دان تنوين برتمو تاء اخفاء مَنْ تَكُــوْنُ : عَــمَــدٍ تَــرَوْنَــهَــا 13
نون ماتى دان تنوين برتمو ضاد اخفاء مِنْ ضَرِيْـــعٍ : قَوْمًا ضَاۤلِّــيْنَ 14
نون ماتى دان تنوين برتمو ظاء اخفاء يَــنْــظُــرُوْنَ : ظِــلًّا ظَــلِــيْــلًا 15

CATATAN:  ikhfa’ artinya samar. Praktiknya pada contoh-contoh di atas ialah  bunyi nun mati dan tanwin dibaca samar-samar, yaitu antara  idgham dan idzhar disertai mendengung.


BAB II

اَحْـــكَـامُ الــنُّــــوْنِ وَالْمِــيْـــمِ الْـمُــــشَـــــــدَّدَتَـيْنِ

HUKUM NUN DAN MIM BERTASYDID

وَغُنَّ مِــيْــمًا ثُـمَّ نُوْنًــا شُــدِّدَا ۞وَسَمِّ كُـلًّا حَــرْفَ غُــــنَّــــةٍ بَــدَا

Apabila ada nun dan mim bertasydid maka wajib dibaca ghunnah (berdengung), serta mim dan nun yang bertasydid itu dinamakan huruf ghunnah.

Contoh:

ســـبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
نــون بــرتــشــــديـــد غـــــــــنـــــــــــــــة اِنَّــــــا خَـلَــقْــنَــاكُمْ 1
نــون بــرتــشــــديـــد غـــــــــنـــــــــــــة حَــــمَّـــالَـــةَ الْـحَـــطَـــبِ 2
نــون بــرتــشــــديـــد غـــــــــنـــــــــــــــة اِنَّــكَ مَـــيِّــتٌ وَاِنَّــهُمْ مَــيِّــتٌ 3
نــون بــرتــشــــديـــد غـــــــــنـــــــــــــة مِـمَّا خَـطِــيْــــــۤـــــئَـــتِــهِــمْ 4



BAB III

 اَحْــــكَـامُ الْـمِـــيْـــمِ الـسَّـــاكِــــنَــــــةِ 

HUKUM BACAAN MIM MATI (SUKUN)

وَالْمِــيْــمُ اِنْتَـسْكُنْ تَـجِى قَــبْــلَ الْحِــجَـــا۞ لَا أَلِـــــفٍ لَــــــــــيِّــــــــنَــــــةٍ لِـــذِى الْـحِــــــجَــــــــا
اَحْـــكَـــامُــهَـــا ثَــــلَاثَــــــــــةٌ لِــمَـــــنْ ضَـــــبَـــــــطْ۞إِخْــفَـــــــــاءُنِادْغَـــــــــامٌ وَاِظْــهَــــارٌ فَــــقَـــطْ

apabila ada mim mati (sukun) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah maka ada tiga hukum bacaan, ikhfa’ syafawi, idgham mitslain
ma`al ghunnah (idghamshaghir) dan idzhar syafawi.

فَـــــالْأَوَّلُ اْلإِخْـــفَـــــاءُ عِــــنْــــدَ الْــــبَـــــاءِ۞ وَسَــــمِّــــهِ الـشَّــفْـــــــــوِيَّ لِـلْــقُــــــــــرَّاءِ

Pertama: adalah bacaan ikhfa’ yaitu ketika ada mim mati bertemu dengan huruf ba’, yang seperti itu oleh ulama dinamakan ikhfa’ syafawi.

Contoh bacaan ikhfa’syafawi:

ســبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
ميم ماتى برتمو باء اخفاء شفوى اِنَّ رَبَّـــــهُمْ بِـــهِمْ 1
ميم ماتى برتمو باء اخفاء شفوى تَرْمِــيْـهِمْ بِـحِجَــارَةٍ 2
ميم ماتى برتمو باء اخفاء شفوى مَـنَـامُـكُـمْ بِـالـلَّــيْــلِ 3
ميم ماتى برتمو باء اخفاء شفوى لَسْتَ عَـلَــيْـهِمْ بِـمُـصَـيْـطِــرٍ 4
ميم ماتى برتمو باء اخفاء شفوى مِنْ وَرَاۤئِــهِـمْ بَـــرْزَخٌ 5
وَالــثَّــــانِــى اِدْغَـــــــــامٌ بِـمِــثْــلِــهَـــا أَتَى۞وَسَـــمِّ اِدْغَـــامًـــــا صَـــغِــــيْـــرًا يَـــافَــــــتَى

Kedua: adalah bacaan idghammitslain ma`al ghunnah (idghamshaghir), yaitu ketika mim mati bertemu dengan mim.

 Contoh bacaan idghammitslain:

ســبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
ميم ماتى برتمو ميم ادغام مثلين لَـهُمْ مَا يَــشَـــاۤءُوْنَ 1
ميم ماتى برتمو ميم ادغام مثلين فَـهُمْ مُسْـتَــهْـــزِؤُوْنَ 2
ميم ماتى برتمو ميم ادغام مثلين اِنْ كُــنْــتُــمْ مُــؤْمِــنِــيْنَ 3
ميم ماتى برتمو ميم ادغام مثلين فَهَــلْ اَنْـــتُـمْ مُـنْــتَــهُــوْنَ 4

وَالــثَّــالِثُ الْإِظْهَارُ فِى الْــبَـقِــيَّـــةْ      ۞مِنْ اَحْــرُفٍ وَسَـمِّهَاالشَفْوِيَّــةْ

Ketiga: adalah bacaan idzhar, yaitu ketika mim mati bertemu dengan selain huruf ba’ (ب) dan mim (م). Dan dinamakan idzhar syafawi.

Contoh bacaan idzhar syafawi:

ســبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
ميم ماتى برتمو الف اظهار شفوي لَـهُمْ اٰلِـهَـــةٌ 1
ميم ماتى برتمو تاء اظهار شفوي اَنْــتُـمْ تُـحْــبَرُوْنَ 2
ميم ماتى برتمو ثاء اظهار شفوي عَالِــيَـهُمْ ثِــيَابٌ 3
ميم ماتى برتمو جيم اظهار شفوي لَـهُمْ جَــهَـــنَّــمُ 4
ميم ماتى برتمو حاء اظهار شفوي عَــنِــتُّــمْ حَــرِيْــصٌ 5
ميم ماتى برتمو خاء اظهار شفوي ذٰلِكُمْ خَــيْرٌ 6
ميم ماتى برتمو دال اظهار شفوي لَكُمْ دِيْــنُكُمْ 7
ميم ماتى برتمو ذال اظهار شفوي فَهُمْ ذَاكِرُوْنَ 8
ميم ماتى برتمو راء اظهار شفوي لَــهُمْ رَسُوْلٌ 9
ميم ماتى برتمو زاء اظهار شفوي بَــيْــنَهُمْ زُبُــرًا 10
ميم ماتى برتمو سين اظهار شفوي وَمِنْ خَـلْـفِـهِمْ سَـدًّا 11
ميم ماتى برتمو شين اظهار شفوي اَنْــتُمْ شَامِــــدُوْنَ 12
ميم ماتى برتمو صاد اظهار شفوي كُـــنْـــتُمْ صَادِقِيْنَ 13
ميم ماتى برتمو ضاد اظهار شفوي اَنْ يُضِلَّـهُمْ ضَلَالًا 14
ميم ماتى برتمو طاء اظهار شفوي مِـنْهُمْ طَــاۤئِـــفَـــةٌ 15
ميم ماتى برتمو ظاء اظهار شفوي اَنْــتُمْ ظَالِـمُــوْنَ 16
ميم ماتى برتمو عين اظهار شفوي جَــزَاۤءُهُمْ عِنْــدَ رَبِّـهِمْ 17
ميم ماتى برتمو غين اظهار شفوي اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ 18
ميم ماتى برتمو فاء اظهار شفوي وَلَــكُمْ فِــيْهَا مَا تَـدَّعُــوْنَ 19
ميم ماتى برتمو قاف اظهار شفوي وَيَــزِيْــدَكُمْ قُـــوَّةً 20
ميم ماتى برتمو كاف اظهار شفوي فَجَعَلَــهُمْ كَــعَصْفٍ 21
ميم ماتى برتمو لام اظهار شفوي اِنَّ سَعْــيَكُمْ لَشَــتَّى 22
ميم ماتى برتمو نون اظهار شفوي وَلَا يَــنْـفَـعُـكُمْ نُصْحِيْ 23
ميم ماتى برتمو واو اظهار شفوي اَنْـــتُـمْ وَاَزْوَاجُـكُـمْ 24
ميم ماتى برتمو هاء اظهار شفوي هَــاۤ اَنْـــتُـمْ هٰۤـــؤُلَاۤءِ 25
ميم ماتى برتمو ياء اظهار شفوي اَلَـمْ يَـجْعَـــلْ 26

وَاحْذَرْلَدَى وَاوٍ وَفَاأَنْ تَـخْــتَــفِى۞لِــقُــرْبِـهَاوَالْإِتِّـحَــادِ فَــاعْـــــــرِفِ

Ketika ada mim mati bertemu dengan wawu (و) atau fa’ ( ف ) maka tidak boleh dibaca ikhfa’ syafawi walaupun sifat dan
makhraj-nya berdekatan(hampir sama).



BAB IV

 حُـــكْــمُ لَامِ اَلْ وَلَامِ الْــفِــعْــــــــلِ 

HUKUM ALTA`RIF DAN LAMFI`IL

Alta`rif(اَلْ ) adalah Al yang masuk pada isim selain isim isyaroh dan isim `alam.

لِلَامِ اَلْحَــالَانِ قَــبْــلَ الْأَحْــرُفِ..........

apabila alif lam (اَلْ)bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah maka cara membacanya ada dua:

..........................۞أُوْلَاهُــمَـــاإِظْــهَـــارُهَــــا فَــلْـــتَـــعْــــــــرِفِ
قَبْلَ اَرْبَعٍ مَعْ عَشْـــرَةٍ خُدْعِلْمَــهْ    ۞مِنْ اَبْــغِ حَجَّــــكَ وَخَفْ عَــقِـيْمَــهْ

Pertama: adalah dibaca idzhăr, yaitu ketika AL(اَلْ)bertemu dengan huruf hijaiyah yang 14 yang terkumpul dalam syi`ir  ابـغ حـجـك وخـف عـقــيـمـه,  yaitu:
 alif (ا ), ba’ (ب), ghin ( غ ),ha’ ( ح ), jim ( ج ), kaf ( ك ), wawu ( و ), kha’(خ), fa’ ( ف ), `ain ( ع ),qaf( ق ), ya’ ( ي ), mim ( م ) dan ha’  (هـ).

Contoh bacaan idzhăr:

نومر چــونــتـــوه بـچـــأن ســبــب
1 اَلْاَحَــــدُ : اَلْــبَـــاسِــطُ اظهار ال برتمو حاء دان باء
2 اَلْغَــفُــــوْرُ : اَلْـحَـكِـــيْـمُ اظهار ال برتمو غين دان حاء
3 اَلْـجَـــلِــيْــلُ : اَلْكَــبِــيْرُ اظهار ال برتمو جيم دان كاف
4 اَلْـوَهَّـــابُ : اَلْـخَـسِــيْرُ اظهار ال برتمو واو دان خاء
5 اَلْـفُــلْكُ : اَلْـعَــظِـــيْـمُ اظهار ال برتمو فاء دان عين
6 اَلْــقَــــدِيْرُ : اَلْــيَــسِـــيْرُ اظهار ال برتمو قاف دان ياء
7 اَلْمُـعِــــيْـــدُ : اَلْـهَـــــادِيْ اظهار ال برتمو ميم دان هاء

ثَـــانِـــيْــهِمَــا اِدْغَــــــامُــهَـــا فِـــيْ اَرْبَــــــعِ۞وَعَشْــرَةٍ أَيْـضًــا وَرَمْـــزَهَـافَــــعِ

kedua: dibaca idghăm, yaitu ketika AL(اَلْ)bertemu dengan 14 huruf yang menjadi huruf awal pada tiap-tiap kalimat syi`ir di bawah ini.

طِبْ ثُمَّ صِلْ رَحْـمًا تَفُزْ ضِفْ ذَانِـعَمْ۞دَعْسُـــوْءَ ظَـــنٍّ زُرْشَــرِيْفًـا لِـلْـكَــــرَمْ

Artinya: puaslah kamu, sambunglah familimu maka kamu akan beruntung, suguhilah orang ini dengan kenikmatan-kenikmatan, tinggalkan prasangka buruk dan kunjungilah orang mulia karena kemuliaannya.

Yaitu: tha’ (ط), tsă’(ث), shăd(ص),Ră’(ر), tă’ (ت), dlăd (ض), dzăl (ذ), nun(ن), dăl (د), sin ( س ),zhă’(ظ), ză’ (ز), syĩn (ش) dan lăm(ل).
Contoh:

ســبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
ال برتمو طاء دان ثاء ادغـام اَلطَّاهِــرُ : اَلــثَّــوَابُ 1
ال برتمو صاد دان راء ادغـام اَلصَّـبُــوْرُ : اَلـــرَّؤُوْفُ 2
ال برتمو تاء دان ضاد ادغـام اَلـتَّــائِـــبُـوْنَ : اَلضَّــرُّ 3
ال برتمو ذال دان نون ادغـام وَالذَّارِيَــاتِ : اَلـنَّـافِـــعُ 4
ال برتمو دال دان سين ادغام اَلـدَّهْــرُ : اَلسَّامِــعُ 5
ال برتمو ظاء دان زاء ادغام اَلظَّاهِـــرُ : اَلــزَّائِـــرُ 6
ال برتمو شين دان لام ادغام اَلشَّكُـــوْرُ : اَلـلَّـطِــيْــفُ 7

وَاللَّامَ اْلاُوْلَى سَـمِّهَاقَمَرِيَّــــهْ۞وَاللَّامَ الْأُخْرَى سَـمِّهَا شَـمْــسِـيَّــــهْ
AL( اَلْ)bagian yang pertama dinamakan Al-Qomariyah (jelas), dan AL( اَلْ) bagian yang kedua dinamakan Al-Syamsiyah (tidak jelas).

وَأَظْـهِــــرَنَّ لَامَ فِــعْـــلٍ مُطْــلَــقَـــا۞فِى نَحْــوِ قُــلْ نَعَمْ وَقُــلْـــنَــا وَالْـــتَــقَى
Lam sukun yang berada di fi`il madli, fi`il mudlari` dan fi`il amar harus dibaca terang (idzhar).
Contoh bacaan idzhar:

ســبــب بـچــــــأن چــونــتـــوه نومر
لام ماتى دى فعل ماضى اظهار فعلى فَلْـــــتَــقَطَــهُ 1
لام ماتى دى فعل مضارع اظهار فعلى يَــلْــــتَــقِــطْــهُ 2
لام ماتى دى فعل امر اظهار فعلى سَــلْ بَــنِـــيْ 3

Akan tetapi apabila lam fi`il yang mati tersebut bertemu dengan huruf lam (ل)atau Ra’ ( ر )maka harus dibaca idghăm.
Contoh:

ســبــب دي بچــــا بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
لام فعل ماتى برتمو راء قُــرَّبِّــيَ الـلّٰـهُ ادغام قُـلْ رَبِّــيَ الـلّٰـهُ 1
لام فعل ماتى برتمو لام قُــلَّــهُــمْ ادغام قُـلْ لَـهُمْ مِــيْــعَـــادٌ 2


BAB V

 فَـصْـــلٌ فِى الْـمِــثْـــلَــيْــنِ وَالْـمُـتَــقَــارِبَـــيْــنِ وَالْـمُــتَـجَـــانِــسَـــيْــنِ

PASAL:TENTANG IDGHᾸMMITSLAIN, MUTAQᾸRIBAIN DAN MUTAJᾸNISAIN.

إِنْ فِى الصِّـفَـــاتِ وَالْمَخَــارِجِ اتَّــفَــقْ۞حَــرْفَــانِ فَـالْمِــثْــلَانِ فِــيْـهِمَا أَحَـــقّْ

Apabila ada dua huruf yang sifat dan makhraj-nya sama bertemu dalam satu kalimat (huruf yang pertama mati dan yang kedua hidup) maka harus dibaca idghămmitslain.

Contoh bacaan idghăm mitslain:

ســبــب دي بــچـــا بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
باء ماتى برتمو باء اِضْرِ بِّــــعَصَاكَ ادغام مثلين اِضْرِبْ بِـعَصَاكَ 1
تاء ماتى برتمو تاء فَمَا رَبِحَ تِّـجَارَتُهُمْ ادغام مثلين فَمَا رَبِـحَتْ تِـجَارَتُهُمْ 2

وَإِنْ يَكُــــوْنَــا مَـخْــرَجًـــا تَقَارَبَــــا۞وَفِى الصِّــفَــاتِ اخْــتَلَــفَا يُــلَــقَّــبَــا
مُتَقَارِبَيْنِ...................

Apabila ada dua huruf (yang pertama mati dan yang kedua hidup) yang makhraj-nya hampir sama akan tetapi sifatnya berbeda maka dinamakan bacaanidghăm mutaqăribain.




Contohbacaanidghămmutaqăribain:

ســبــب دي بچـــا بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
لام ماتى برتمو راء بَــرَّفَـــعَــــــهُ اللهُ ادغام مـتــقاربـين بَــلْ رَّفَـــعَــــــهُ اللهُ 1
قاف ماتى برتمو كاف اَلَــمْ نَـخْـــلُـــكُّــمْ ادغام مـتــقاربـين اَلَــمْ نَـخْـــلُـــقْكُمْ 2

.......... اَوْيَكُوْنَا اتَّفَقَا۞فِيْ مَـخْـــرَجٍ دُوْنَ الصِّفَاتِ حُقِّقَا
بِـالْمُــتَـجَـــانِسَــيْنِ...........

Apabila ada dua huruf yangmakhraj-nya sama akan tetapi sifatnya berbeda maka dinamakan bacaanidghămmutajănisain.

Apabila Ada:
Ta’ sukun (تْ) bertemu tha’( ط ).
Tha’ sukun ( طْ ) bertemu ta’ ( ت ).
Dal sukun ( دْ ) bertemu ta’ ( ت ).
Dzal sukun ( ذْ ) bertemu dzo’ ( ظ ).
Tsa’ sukun (ثْ ) bertemu dzal ( ذ ).
Ba’ mati ( بْ ) bertemu mim ( م ).
Ta’ sukun ( تْ ) bertemu dal ( د ).
Maka harus dibaca idghămmutajănisain.

Contoh idghămmutajănisain:

نومر چــونــتـــوه بـچـــأن دي بچــــا ســبــب
1 اٰمَــنَتْ طَائِـــفَـــةٌ ادغام متجانسين اٰمَــنَـطَّــائِـــفَـــةٌ تاء ماتى برتمو طاء
2 لَــئِــنْ بَـسَــطْـتَ ادغام متجانسين لَــئِــنْ بَـسَـتَّ طاء ماتى برتمو تاء
3 لَقَدْ تَابَ ادغام متجانسين لَــقَــتَّـــابَ دال ماتى برتمو تاء
4 اِذْ ظَــلَـمُــوْا ادغام متجانسين اِظَّــلَـمُــوْا ذال ماتى برتمو ظاء
5 يَلْهَثْ ذَالِكَ ادغام متجانسين يَلْهَذَّالِكَ ثاء ماتى برتمو ذال
6 اِرْكَبْ مَعَــنَــــا ادغام متجانسين اِرْكَــمَّــعَــــنَــــا باء ماتى برتمو ميم

KETERANGAN:
Lafadzاِرْكَبْ مَعَــنَــــاjikadibaca menjadiاِرْكَــمَّــعَــــنَــــاakan tetapi tidak boleh disertai dengan berdengung (غــنّـــة).

.......... ثُـمَّ إِنْ سَكَنْ۞أَوَّلُ كُلٍّ فَالصَّغِــيْرَ سَـمِـــيَّنْ

Apabila huruf yang pertama dari dua huruf yang sama tersebutmati maka masing-masing idgham tersebut dinamakan saghir.

Contoh bacaan idghamsaghir:

سـبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
باء ماتى برتمو باء ادغام مثلين صغير اِضْرِبْ بِــعَصَاكَ 1
تاء ماتى برتمو تاء ادغام مثلين صغير فَمَا رَبِـحَتْ تِـجَــارَتُـهُمْ 2
لام ماتى برتمو راء ادغام متقاربين صغير بَـــلْ رَّفَــعَـــــهُ اللهُ 3
قاف ماتى برتمو كاف ادغام متقاربين صغير اَلَـمْ نَـخْــلُــقْـكُمْ 4
باء ماتى برتمو ميم ادغام متجانسين صغير اِرْكَـــبْ مَـعَـــنَـــا 4
تاء ماتى برتمو طاء ادغام متجانسين صغير وَقَــالَتْ طَائِــفَـــةٌ 6
دال ماتى برتمو تاء ادغام متجانسين صغير قَــدْ تَــبَــيَّنَ 7


اَوْحُـــرِّكَ الْـحَـــرْفَــانِ فـِــيْ كُلٍّ فَقُــلْ۞كُـلٌّ كَــبِــيْرٌ وَافْهَمَـنْــهُ بِالْمُــثُـــــلْ

Apabila dua huruf yang sama tersebut sama-sama hidup maka masing-masing idghăm tersebut dinamakan kabĩr.

Contoh bacaanidghămkabĩr:

ســبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
ميم هيدوف برتمو ميم ادغام مثلين كبير اَلــرَّحِــيْــمِ مَــالِكِ يَــوْمِ الدِّيْــنِ 1
هاء هيدوف برتمو هاء ادغام مثلين كبير فِـــيْـــهِ هُــــدًى 2
لام هيدوف برتمو راء ادغام متجانسين كبير وَاِذْ قَــالَ رَبُّـــكَ 3
تاء هيدوف برتمو طاء ادغام متجانسين كبير اَلصَّالِـحَــاتُ طُــوْبٰى 4
قاف هيدوف برتمو كاف ادغام متقاربين كبير خَــلَــقَكُــمْ 5
دال هيدوف برتمو سين ادغام متقاربين كبير عَـــدَدَ سِـــنِـــيْنَ 6

Keterangan :
Pada contoh-contoh di atas sebenarnya bukanlah bacaan idgham, sebab yang dinamakan idhgam ialah memasukkan bunyi suatu huruf pada huruf yang lain,sedangkan contoh-contoh di atas tidak ada huruf yang diidghamkan dinamakan idgham itu hanyalah sebagai  istilah untuk mempermudah penyebutan saja. Contoh-contoh di atas kesemuanya wajib dibaca idzhar (jelas).



BAB VI

 اَقْــسَــــــــامُ الْـــمَـــــــــــدِّ 

BAGIAN-BAGIAN MAD

وَالْمَـــدُّ أَصْــلِـــيٌّ وَفَـــرْعِـــيٌّ لَــهُ۞وَسَـــــــمِّ أَوَّلًا طَــبِــيْـعِــيًّـــاوَهُـــوْ

Secara garis besar mad itu ada dua, 1). mad Ashlĩ (Thabĩ`ĩ). 2). mad Far`ĩ(cabang dari mad Ashlĩ).

مَالَاتَـــوَقُّــــــــفٌ لَــهُ عَــــلَى سَـــبَــــبْ۞ وَلَابِــدُوْنِـــهِ الْـحُــــــــرُوْفُ تُـجْـــتَــــلَــبْ

Pertama:Mad Ashlĩ ataumadThabĩ`ĩ, ialah mad yang tidak bertemu dengan Sabab, yaitu hamzah dan sukun.

Catatan: apabila mad Thabĩ`ĩbertemu dengan hamzah atau sukun maka namanya bukan mad Thabĩ`ĩ.

بَـلْ اَيُّ حَــرْفٍ غَــيْرُهَـمْـــزٍ اَوْسُكُـونْ۞جَـــا بَــعْــدَ مَــدٍّ فَــالطَّـــبِــــيْـعِـــيُّ يَـــكُـــونْ

Akan tetapi, mad Thabĩ`ĩ ialah mad yang setelahnya terdapat huruf apa saja, selain hamzah atau sukun.

Contoh bacaan mad Thabĩ`ĩ:

سـبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
حروف سبلوم الف برحركة فتحة مد طبيعى جَعَـــلْـــنَــاكُمْ 1
حروف سبلوم واو ماتى برحركة ضمة مد طبيعى وَاشْكُــــــرُوْهُ 2
حروف سبلوم ياء ماتى برحركة كسرة مد طبيعى تَــنْــزِيْــلَ الْعَـــزِيْـــزِ 3
حروف سبلوم واو ماتى برحركة ضمة مد طبيعى غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ 4
حروف سبلوم ياء ماتى برحركة كسرة مد طبيعى فِــيْجِــيْــدِهَـا حَــبْــلٌ 5

وَالْاۤخَـــرُ الْــفَــــرْعِــــيُّ مَـــــوْقُـــــــوْفٌ عَـــــلَى۞سَــبَــبْ كَهَمْـــزٍأَوْ سُكُـوْنٍ مُسْجَـلَا

Kedua: adalah mad far`ĩ, yaitu mad yang bertemu dengan sabab, seperti hamzah atau sukun.

حُـــــــرُوْفُـــــــــــــــــــــــهُ ثَـــــــلَاثَــــــــةٌ فَــــــعِـــــــيْــــهَــــــــــــا۞مِنْ لَـــفْــظِ وَايٍ وَهْيَ فِيْ نُوْحِــــيْــهَـا
وَالْكَسْـــرُقَبْلَ الْيَا وَقَــبْــلَ الْــوَاوِ ضَمْ۞شَــــرْطٌ وَفَــــتْـــحٌ قَــبْـــلَ اَلْــفٍ يُلْــتَـــــزَمْ

Huruf-huruf mad far`ĩ ada tiga, yaitu: wawu(و), alif (ا)dan ya’ ( ي ). dengan syarat, sebelumwawu berupa harakat dlammah, sebelum ya’ berupa harakat kasrah, dan sebelum alif berupa harakat fathah,
seperti pada lafadz   نُــوْحِـيْهَـا.

وَاللَّـــيْنُ مِــنْهَــــــا الْـيَـــاوَوَاوٌ سَكَـــــنَـــا۞إِنِ انْــفِـــتَـــاحٌ قَـــبْــــلَكُلٍّ اُعْـــلِـــنَــــا

Bacaan Lain ( لـيـن )ialah ketika ada wawu atau ya’ mati dan huruf sebelum dari keduanya berharakat fathah.

Contoh bacaan Lain:

ســبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومــر
واو ماتى ترلتاء ستلاه فتحة لين وَتَــوَاصَـــوْا بِــالْـحَــــقِّ 1
ياء ماتى ترلتاء ستلاه فتحة لين فَــأَغْشَــيْــنَـــاهُــمْ 2
ياء ماتى ترلتاء ستلاه فتحة لين غَــيْــرِ الْمَـغْــضُـــوْبِ 3
واو ماتى ترلتاء ستلاه فتحة لين يَـوْمَ نُـفِخَ فِى الصُّــوْرِ 4

Apabila bacaan Lain bertemu dengan huruf mati karena waqaf maka dinamakan mad lain,

contoh:

ســبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نـومــر
بجأن لين برتمو سكون كرنا وقف مد لين وَاٰمَـنَــهُـمْ مِــنْ خَــوْفٍ 1
بجأن لين برتمو سكون كرنا وقف مد لين رَبَّ هٰــذَا الْـبَـيْـتِ 2

Panjang bacaan mad Lain adalah tiga alif atau enam harakat.



 اَحْـــــكَـامُ الْــمَـــــــدِّ 
HUKUM-HUKUM MAD


لِلْمَــدِّ اَحْــكَامٌثَـــلَاثَــــةٌ تَـــــدُومْ۞وَهْيَ الْــوُجُـــوْبُ وَالْـجَـــــوَازُ وَاللُّـــــزُوْمُ

)Apabila ada mad bertemu dengan hamzah( maka ada tiga macam bacaan yaitu, wajib, ja’iz dan luzum.

فَوَاجِبٌ إِنْ جَاءَ هَـمْزٌ بَــعْدَمَــدّْ۞فِــيْ كِلْـــمَـــــــــةٍ وَذَا بـِمُـــتَّـــصِـــــــلْ يُـــعَـــــدّْ

Pertama: Apabila bacaan mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat maka dinamakan mad wajib muttashil.

Mad wajib muttashil: ialah mad yang wajib dibaca panjang, yaitu dua setengah alif atau lima harakat.

Contoh mad wajib muttashil:

ســبـــب بـچـــأن چــونــتـــوه نومر
مد برتمو همزة دالم ساتو كلمة مد واجب متصل اَنْ تَـــبُــوْۤءَ بِـــإِثْـمِيْ 1
مد برتمو همزة دالم ساتو كلمة مد واجب متصل هَــنِــيْــــۤـــئًـــا مَرِيْــــۤــــئَـــــا 2
مد برتمو همزة دالم ساتو كلمة مد واجب متصل اَلــتَّــــۤــائِــبُـــوْنَ 3

وَجَائِــــزٌ مَـدٌّ وَقَصْــرٌ إِنْ فُصِلْ۞كُــلٌّ بِــكِلْــمَــــــةٍ وَهٰــــذَ الْمُـــنْــفَـــصِـــلْ

Kedua: apabila ada bacaan mad bertemu hamzah tapi dilain kalimat maka dinamakan mad ja’iz munfashil, boleh dibaca panjang atu pendek.


Contoh mad ja’iz munfashil:

ســبــب بـچـــــــأن چــونــتـــوه نومر
مد برتمو همزة دى لائين كلمة مد جائز منفصل قَالُــــوْۤا اٰمَـــنَّـــا 1
مد برتمو همزة دى لائين كلمة مد جائز منفصل اِنَّــاۤ اَنْــزَلْـــنَــا 2
مد برتمو همزة دى لائين كلمة مد جائز منفصل اِنِّــــۤيْ اَنَــاْ اللهُ 3

Mad ja’iz munfashil boleh dibaca dua:
1). Dua setengah alif atau lima harakat.
2). Satu alif atau dua harakat.

وَمِـثْـلُ ذَا اِنْ عَـرَضَالسُّكُـــوْنُ۞وَقْــفًــا كَـــتَعْـلَمُـــــوْنَ نَسْـــتَــعِــيْنُ

Dan juga sama dengan mad  ja’iz munfashil (boleh dibaca panjang atau pendek) ialah apabila ada bacaan mad bertemu dengan huruf yang matinya karena waqaf. ini dinamakan mad `ăridlĩ.

Contoh mad `ăridlĩ:

ســبــب بـچـــــأن چــونــتـــوه نومر
مد برتمو سكون كرنا وقف مد عارِضي كَانُــوْا يَــعْــمَـلُــوْنَ 1
مد برتمو سكون كرنا وقف مد عارضي فَــرَوْحٌ وَرَيْـحَـــانٌ 2
مد برتمو سكون كرنا وقف مد عارضي وَجَـــنَّــةُ نَــعِـــيْــمٍ 3



اَوْ قُدِّمَ الْـهَمْــــزُ عَلَى الْـمَدِّ وَذَا۞بَـــدَلْ كَأٰمَــنُـــوْ وَإِيْـمَــانًــــا خُــــذَا

Apabila ada mad didahului hamzah serta kumpul dalam satu kalimat maka dinamakan mad badal.

Contoh mad badal:

سبب بـچــــــأن چــونــتـــوه نومر
مد دى داهولوئى همزة دالم ساتو كلمة مد بدل اُوْتِـــيَ 1
مد دى داهولوئى همزة دالم ساتو كلمة مد بدل اٰمَــنَ 2
مد دى داهولوئى همزة دالم ساتو كلمة مد بدل اِيْــمَانًـــا 3

وَلَازِمٌ اِنِ السُّـــكُــــوْنُ أُصِّـــــلَا۞وَصْــــلًا وَوَقْـــفًـــا بَــعْــدَمَــدٍّ طُـــوِّلَا

Ketiga: adalah mad lăzim atau luzum, yaitu ketika mad bertemu dengan sukun asli baik dalam tingkah washal atau waqaf.

Contoh mad lăzim:

ســبــب بـچـــــأن چــونــتـــوه نومر
مد برتمو سكون اصل مد لازم اَلصَّـــاۤخَّـــــةُ 1
مد برتمو سكون اصل مد لازم اَلطَّــاۤمَّـــــةُ 2





 اَقْــــسَــــامُ الْــمَــــــــــــدِّ الـــلَّازِمِ 

PEMBAGIAN MAD LAZIM

أَقْسَامُ لَازِمٍ لَدَيْــهِمْ أَرْبَــــعَـــــهْ۞وَتِــلْـكَ كِلْـمِـــيٌ وَحَـــرْفِـــيٌّ مَـعَـــهْ
كِلَاهُـمَا مُـخَــفَّــفٌ مُــثَـــقَّــلٌ۞فَــهٰــــــــــذِهِ اَرْبَـــــعَــــــــــةٌ تُـــفَــــصَّــــــلُ

Pembagian mad lazim ada empat, karena mad lazim itu adakalanya kilmi
Atau harfi, dan masing-masing dari keduanya tersebut ada yang mukhaffaf dan mutsaqqal. jadi secara terperinci mad lazim itu ada empat.

Pembagian mad lazim:
1. Mad lăzim kilmĩ mukhaffaf.
2. Mad lăzim kilmĩmutsaqqal.
3. Mad lăzim harfĩ mukhaffaf.
4. Mad lăzim harfĩ mutsaqqal.

فَــإِنْ بِــكِـلْمَـــةٍ سُكُـــوْنُنِاجْـــتَــمَــعْ ۞مَعْ حَــرْفِ مَـدٍّ فَهْـــوَكِلْمِـيٌ وَقَـــعْ

Apabila setelah mad ada sukun asli dalam satu kalimat maka dinamakan mad lăzim kilmĩ.

Contoh mad lazim lăzim:

ســبــب بـچـــــأن چــونــتـــوه نومر
مد برتمو سكون اصل دالم ساتو كلمة مد لازم كلمي اَلصَّـــاۤخَّـــــةُ 1
مد برتمو سكون اصل دالم ساتو كلمة مد لازم كلمي وَلَا تَـحَــــاۤضُّوْنَ 2
مد برتمو سكون اصل دالم ساتو كلمة مد لازم كلمي اۤلْاٰنَ 3
مد برتمو سكون اصل دالم ساتو كلمة مد لازم كلمي مَـحْيَــاۤيْ 4

Keterangan: dalam lafadzاَلصَّــاخَّــــةُdanتَـحَـــاضُّـــوْنَada huruf mati yang di-idgham-kan pada huruf setelahnya, asal dari dua kalimat tersebut adalah   اَلصَّــاخْـخَــــــةُdanتَـحَــاضْـضُــوْنَ .
أَوْفِــيْ ثُــلَاثِــيِّ الْـحُــرُوْفِ وُجِــــدَا۞وَالْمَـــــدُّ وَسْـــطُـــهُ فَــحَـــرْفِــيٌّبَــدَا

Mad lăzim harfĩ ialah mad yang berada pada suatu huruf  yang seandainya huruf tersebut diurai maka timbul tiga huruf dan yang tengah mati, ( sepertiنۤdiurai menjadiنــون ).

كِلَاهُـمَا مُـــثَـــقَّـــلٌ إِنْ اُدْغِـــمَــــــا۞مُـخَـفَّــفٌ كُلٌّ إِذَا لَــمْ يُدْ غَمَا

Apabila mad lăzim kilmĩ atau harfĩ tersebut di-idgham maka dinamakan bacaan mutsaqqal, apabila tidak di-idghăm maka dinamakan mukhaffaf.

Contoh bacaan mutsaqqal dan mukhaffaf:

ســبــب بـچــــــأن چــونــتـــوه نومر
مد برتمو سكون ياغ دى ادغام مد لازم كلمي مثقل اَلصَّـــاۤخَّـــــةُ 1
مد برتمو سكون ياغ دى ادغام مد لازم كلمي مثقل اَلطَّـامَّـةُ : مِنْ دَاۤبَّــةٍ 2
مد برتمو سكون ياغ تيداء دى ادغام مد لازم كلمي مخفف اۤلْاٰنَ : مَـحْيَــاۤيْ 3
ميم برادا دى اول سورة دان تيداء دى ادغام/ياغ دى ادغام اداله لام يا مد لازم حرفى مخفف الـــمّ 4
لام برادا دى اول سورة دان تيداء دى ادغام مد لازم حرفى مخفف الــــۤــــر 5
سين برادا دى اول سورة دان تيداء دى ادغام مد لازم حرفى مخفف طسۤ 6

KETERANGAN:
Huruf-huruf mad lăzim harfimukhoffaf dan mutsaqqal itu sama yaitu:
كَمْ عَسَــلْ نَــقَـصْ, perbedaannya adalah, kalautidak di-idghăm pada huruf setelahnya  dinamakan mukhaffaf.kalau di-idghămdinamakan mutsaqqal.

وَالــلَّازِمُ الْـحَـــــــــــرْفِــيُّ اَوَّلَ السُّـــــــــوَرْ۞وَجُــــوْدُهُ وَفـِـــيْ ثَـمَـــانِنِانْـحَصَـــرْ
يَـجْمَعُــهَا حُـــرُوْفُ كَمْ عَسَــلْ نَـقَصْ۞وَعَيْنُ ذُوْوَجْهَـــيْنِوَالطُّــوْلُ أَخَصْ

Mad lăzim harfimutsaqqal: ialah mad yang berada pada delapan huruf yang berada di awal surat, terkumpul dalam kalimatكَمْ عَسَــلْ نَــقَـصْ, sedangkan khusus `ain boleh dibaca dua, yaitu pertengahan(تــوسّــط )dan panjang namun yang lebih baik adalah dibaca panjang.

Contoh mad lăzim harfimutsaqqal:

ســبــب بـچــــــأن چــونــتـــوه نومر
لام برادا دى اول سورة دان دى ادغام فدا حروف ستلاهپا ياغ بروفا ميم مد لازم حرفي مــثــقــل اَلۤـمّۤ 1
سين برادا دى اول سورة دان دى ادغام فدا حروف ستلاهپا ياغ بروفا ميم مد لازم حرفي مــثــقــل طٰسۤمّۤ 2

Keterangan:
Lafadzاَلۤـمّۤkalau ditampakkan aslinya adalahاَلِــفْ لَامْ مِــيْمْmimmati di-idgham pada huruf mim, menjadiاَلِـفْ لَاۤمِّــيْــمْ.
Lafadzطٰـسۤــمّۤaslinya adalah. طَا سِيْــنْ مِــيْمْlalu nun mati di-idghăm pada huruf mim menjadiطَا سِــيْۤــمِّــيْمْ.

وَمَاسِوَى الْحَــرْفِ الـثُّـلَاثِــيْ لَاأَلِفْ۞فَـــمَــــــــــــــــدُّهُ مَـــــــــــــدًّاطَــبِــيْــعِـــيًّــــا أُلِـــفْ

Apabila huruf-huruf yang berada di awal surat adalah yang bukan berupa tiga huruf (ketika diurai) maka dinamakan mad Thabĩ`ĩ harfi (masuk pada golongan mad Thabĩ`ĩ)dan dibaca panjang sebagaimana mad Thabĩ`ĩ, kecuali alif, maka tidak dibaca panjang.

وَذَاكَ أَيْـــضًـــــا فـِـــيْ فَــوَاتِـــحِ الـــسُّـــــوَرْ ۞فِيْ لَفْظِ حَىٍّ طَاهِــرٍ قَدِ انْـحَصَـــرْ

Huruf-huruf mad Thabĩ`ĩ harfĩterkumpul dalam lafadzحي طاهـرyaitu :
(ح - ي -ط - ا -هـ   -ر).

Contoh mad Thabĩ`ĩ harfĩ:

ســبــب بـچـــــــأن چــونــتـــوه نومر
طاء دان هاء برادا دى اول سورة مـد طبيعى حرفى طٰــهٰ 1
هاء دان ياء برادا دى اول سورة مـد طبيعى حرفى كهٰيٰعص 2
راء برادا دى اول سورة مـد طبيعى حرفى الـرٰ 3
حاء برادا دى اول سورة مـد طبيعى حرفى حـٰم 4

KETERANGAN: Panjang mad Thabĩ`ĩ harfĩialah sama dengan panjangnya mad Thabĩ`ĩ, yaitu satu alif atau dua harakat, dan khusus bagi alif tidak dibaca panjang.

وَيَـجْمُــعُ الْـفَـوَاتـِــــِحَ اْلاَرْبَــعْ عَشَــــــرْ۞صِلْــهُ سُحَــيْرًا مَنْ قَطَعْكَ ذَا اشْــتَــهَـــرْ

Huruf-hurufnya kalimat huruf yang menjadi awal surat ada 14, terkumpul dalam lafadz   سحـيـرامـن قـطــعــكصلـهhal ini sudah terkenal.

KETERANGAN TAMBAHAN

►MAD SHILAH:
Mad shilah ialah bacaan panjang yangada pada setiap ha’  dlamĩr (هـ), baik yang berharakatkasrah ( هِـ) atau dlammah ( هُـ ).
Syarat ha’ dlamĩr menjadi mad shilah:
Sebelum dan setelah ha’ dlamĩr berupa huruf yang hidup.
Contoh  اَلَـمْ نَـجْـعَــلْ لَـهٗ عَـيْــنَـــيْنِ.
Apabila sebelum ha’ dlamĩr berupa huruf yang mati maka ha’dlamĩr tidak dibaca panjang (bukan bacaan madshilah), contoh  عَــنْــهُ مَنْ اُفِقَ.
Ha’ dlamĩr tidak dirangkaikan dengan kalimat yang setelahnya. Contoh   اِنَّـهٗ مِـنْ سُـلَــيْــمَــانَ.
Apabila ha’ dlamĩr dirangkaikan dengan kalimat lain maka ha’ dlamĩr tidak dibaca panjang (bukan bacaan madshilah).
Contoh:اِنَّــهُ الْحَــقُّ مِـنْ رَّبِّــهِــمْ .

Mad shilah ada dua macam:
1) Mad shilahqashĩrah.
2) Mad shilahthawĩlah.
Mad shilahqshĩrah ialah ha’ dlamĩr yang dibaca panjang dan tidak bertemu dengan hamzah. Contoh  اَلَـمْ نَـجْـعَــلْ لَـهٗ عَـيْــنَـــيْنِ.
Mad shilahthawĩlah ialah ha’ dlamĩr yang dibaca panjang serta bertemu dengan hamzah. Contoh    يَـحْـسَـبُ اَنَّ مَـالَــهٗۤ اَخْـلَــدَهٗ.
Panjang bacaan mad shilahqashĩrah adalah satu alif atau dua harakat.
Panjang bacaan mad shilahthawĩlah ada dua macam:
Boleh panjang satu alif atau dua harakat.
Boleh dibaca panjang dua setengah alif atau lima harakat.

► MAD TAMKĨN
apabila ada ya’ sukun (يْ ) didahului oleh ya’ berharakatkasrah yang bertasydid maka dinamakan mad tamkĩn.

Contoh bacaan mad tamkĩn:

سـبــب بـچـــــأن چــونــتـــوه نـومـر
سبلوم ياء ماتى ادا ياء برحركة كسرة دان برتشديد مد تمكين حُــــيِّــيْــــتُــمْ 1
سبلوم ياء ماتى ادا ياء برحركة كسرة دان برتشديد مد تمكين نَـبِــــيِّــيْــــنَ 2
سبلوم ياء ماتى ادا ياء برحركة كسرة دان برتشديد مد تمكين حَــوَارِيِّــيْـــنَ 3

panjang bacaan mad tamkĩn adalah sama dengan mad Thabĩ`ĩ, yaitu satu alif atau dua harakat.




►MAD FARQĨ
apabila ada hamzah istifham ( أ ) (hamzah bermakna pertanyaan) bertemu dengan Al, ( اَلْ ) atau mad badal bertemu dengan tasydid dalam satu kalimat maka dinamakan mad farqĩ.

Contoh mad farqĩ:

سـبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نـومـر
هـمــزة استــفـهام بـرتمـــو ال مـد فـرقـى قُـلْ أٰلۤــــذَّكَــــــرَيْــنِ 1
هـمــزة استــفـهام بـرتمـــو ال مـد فـرقـى ءَاۤللّٰـهُ اَذِنَ لَــكُـــمْ 2

Panjang bacaan mad farqĩ ialah tiga alif atau enam harakat.

► MAD IWADL
Mad iwadl ialah setiap harakat fathatain (ــًـ)  yang dibaca waqaf.

Contoh bacaan mad iwadl:

سـبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نـومـر
حركة فــتحــتــين دى بچا وقف مد عوض حَـلِــيْـمًــا غَـفُــوْرًا 1
حركة فــتـحــتـين دى بچا وقف مد عوض سَـمِـيْـعًــا بَـصِـيْــرًا 2
حركة فــتـحــتــين دى بچا وقف مد عوض سَــبْـعًــا شِــــدَادًا 3

Panjang bacaan mad iwadl adalah satu alif atau dua harakat.

Iwadl: Artinya adalah ganti, Dinamakan mad iwadl karena mad iwadl tersebut merupakan pengganti dari tanwin.

►MASALAH RA’(ر)
Cara membaca Ra’ada dua:
1. Tafkhĩm, ialah Ra’ yang dibaca tebal.
2. Tarqĩq, ialah Ra’ yang dibaca tipis.
Hukum Ra’ ada tiga:
1) harus dibaca Tafkhĩm.
2) Harus dibaca Tarqĩq.
3) Boleh dibaca Tafkhĩm atau Tarqĩq.
Ra’ wajib dibaca Tafkhĩm (tebal) berada di enam tempat, yaitu apabila:
1) Ra’ Berharakatdlammah atau dlommatain. Contoh رُخَــاءً : شَاكِــرٌ
2) Ra’ Berharakat fathah atau fathatain. Conto:  شَاكِــرًا رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
3) Ra’ Berharakat sukun serta didahului harakat fathah atau dlammah, contoh يُـرْزَقُـوْنَ : يَـرْسِلُــوْنَ
4) Ra’ Berharakat sukun serta bertemu dengan salah satu huruf shod ( ص ),qaf( ق ) dan tha’( ط ).Contoh:مِـرْصَادًا : قِـرْطَــاسٌ : فِـرْقَــةٌ
5) Ra’ Berharakat sukun serta didahului oleh hamzah washal. Contoh  اِرْحَـمْــنَـا
6) Ra’ Berharakat sukun karena waqaf serta didahului sukun yang sebelum sukun tersebut berharakat fathah atau dlammah.
Contoh : وَالْـعَــصْـرِ : لَـفِـيْ خُسْرٍ
Ra’ wajib dibaca Tarqĩq (tipis) apabila:
1) Ra’ berharakatkasrah atau kasrotain.
 Contoh رِحْــلَـةَ الشِّـتَـاۤءِ : وَزَوَّجْـنٰــهُـمْ بِحُــوْرٍ عِــيْـنٍ
2) Ra’ berharakat sukun serta didahului kasrah. Contoh  فَـاصْـبِرْ: مِـرْيَـةٌ
3) Ra’ berharakat sukun karena waqaf serta didahului ya’ sukun. Contoh  خَـيْرٌ  :  قَدِيْرٌ
4) Ra’ berharakat sukun karena waqaf dan didahului harakat sukun yang sebelum sukun berharakatkasrah. Contoh ذِكْــرٌ  :  سِحْــرٌ
Ra’yang boleh dibaca Tafkhĩm atau Tarqĩq hanya ada di enam tempat, yaitu:

مِـصْـــرَ 3 اِذَا يَــسْـرِ 2 عَـيْـنَ الْـقِـطْـرِ 1
نُـــذُرٍ 6 اَنْ اَسْــرِ 5 كُــلُّفِـرْقٍ 4

►HUKUM LAFDZUL JALᾸLAH
Hukum lam yang ada di lafdzul jalalah ataulafadz allah (اَلـلّٰــهُ) itu ada dua:1). Tebal (Tafkhĩm).   2).  Tipis (Tarqĩq).
1).  Lam jalalah harus dibaca Tafkhĩmapabila huruf sebelum lam jalalah berharakatdlammah. Contoh:رَسُـــوْلُ الـلّٰــهِ   :   هُـــوَ الـلّٰــهُ
2).  Lam jalalah harus dibaca Tarqĩq apabila didahului harakatkasrah.
Contoh:  سَـبِــيْــلِ الـلّٰــهِ  :   لِـلّٰــهِ.

►BACAAN QALQᾸLAH
Qalqalah ialah membunyikan suatu huruf dengan memantul.
Huruf-huruf qalqalah ada lima, terkumpul dalam lafadzقَـطْـبُجَــدٍ
Yaitu qaf(ق), tha’(ط), ba’(ب), jim (ج)dan dal(د).

Contoh bacaan qalqalah:

سـبــب بـچـــأن چــونــتـــوه نـومـر
قاف برحركة سكون قلقلة خَــلَـــــقْــنَــاكُمْ 1
طاء برحركة سكون قلقلة يُــطْــعِــمُــــوْنِ 2
باء برحركة سكون قلقلة يُــبْــصِــــرُوْنَ 3
جيم برحركة سكون قلقلة يـَجْــعَــلُــــوْنَ 4
دال برحركة سكون قلقلة يُــدْعَـــــــوْنَ 5

Qalqalah dibagi dua: 1). sughra. 2). kubra.
Qalqalah sughra: berada di huruf qalqalah yang berharakat sukun dan sukunnya asli, bukan karena waqaf. Contohيَـدْخُـلُـــوْنَ. bacaan qalqalah sughra, karena dal berharakat sukun asli.
Qalqalahkubra: berada di huruf qalqalah yang berharakat sukun karena waqaf, bukan sukun asli. Contoh:اِنَّ الـلّٰـهَ عَــلَى كُـلِّ شَــيْــئٍ شَــهِـــيْــدٌ. bacaan qalqalah kubra sebab dal berharakat sukun karena waqaf.
Qalqalah mempunyai tiga tingkatan:
A`la, (paling kuat pantulan suaranya). Hurufnya adalah tha’(ط).
Contohفَــيَــئُـــوْسٌ قَــنُــــوْطٌ
Awsath, (pertengahan/antara kuat dan lemah pantulan suaranya).Hurufnya adalah jim(ج). Contohزَوْجٍ بَــهِــيْـــجٍ
Adna, (suara pantulannya tidak kuat). Hurufnya ada tiga, yaitu: qaf (ق), ba’(ب )dan dal(د ).Contohاِلَّا اخْــتِــلَاقٌ  :  سَـمِــيْـــعٌ قَــرِيْــبٌ  :  حَـمِــيْــدٌ مَـجِـــيْـــدٌ

مَـخَــــارِجُ الْــحُـــــــرُوْفِ
TEMPAT KELUARNYA HURUF

Menurut syekh ibn al-Jazari, Makhărij al-Ḫuruf ada tujuh belas (17), kemudian diringkas menjadi lima, yaitu:
1) اَلْـجَــــوْفُ :  lobang tenggorokan dan mulut.
2) اَلْـحَــلْــقُ :  tenggorokan.
3) اَلـلِّــسَـــانُ :  lidah.
4) اَلـشَّــفَــتَــانِ :  dua bibir.
5) اَلْـخَـــيْــشُـــوْمُ :  pangkal hidung.

RINCIAN

1. lobang mulut dan tenggorokan adalah tempat keluarnya huruf mad           (huruf dibaca panjang) yaitu:  اۤ - اِيْ- اُوْ .
2. tenggorokan bawah adalah tempat keluarnya hamzah ( ( ءdan ha’ (  هـ).
3. tenggorokan tengah adalah tempat keluarnya ḫa’(ح)dan `ain (ع ).
4. tenggorokan atas adalah tempat keluarnya kha’ ( خ )  dan ghin ( غ ).
5. pangkal lidah dekat anak lidah dengan lagit-langit yang lurus di atasnya adalah tempat keluarnya qaf ( ق ).
6. pangkal lidah dengan langit-langit yang lurus di atasnya agak keluar sedikit dari makhraj qaf ( ق ) adalah tempat keluarnya kaf ( ك ).
7. lidah bagian tengah dengan langit-langit yang lurus di atasnya adalah tempat keluarnya ya’ ( ي )  syin ( ش )  dan jim ( ج ).
8. salah satu tepi lidah dengan geraham atas adalah tempat keluar dlad (ض)
9. lidah bagian depan setelah makhraj dlad (ض) dengan gusi yang atas adalah tempat keluarnya lam  ( ل ). 
10. ujung lidah dengan gusi atas agak keluar sedikit dari makhraj lam adalah tempat keluarnya nun ( ن ).
11. ujung lidah agak kedalam sedikit adalah tempat keluarnya nun      ( ن )  dan  Ra’ ( ر ).
12 ujung lidah dengan pangkal dua buah gigi yang atas adalah tempat keluarnya tha’ ( ط )  dal ( د )  dan ta’ ( ت ).
13.   ujung lidah dengan rongga antara gigi atas dan gigi bawah dekat dengan gigi atas adalah tempat keluarnya shad  ( ص ) sin ( س ) dan za’ ( ز ).
14.   ujung lidah dengan ujung dua buah gigi yang atas adalah tempat keluarnya zha’ (ظ)  dzal ( ذ )  dan tsa’ ( ث ).
15.   bagian tengah dari bibir bawah dengan ujung dua buah gigi yang atas adalah tempat keluarnya fa’ ( ف ).
16.   kedua bibir atas dan bawah bersama-sama adalah tempat keluarnya huruf ba’ ( ب )  mim ( م )  dan wawu ( و ).
17.   pangkal hidung adalah tempat keluarnya dengung (ghunnah).



صِــفَـــــاتُ الْــحُــــــــرُوْفِ
SIFAT-SIFAT HURUF


اَلْـهَــمْـــسُ "kebalikan dari  اَلْـجَـهْـــرُ"
1) اَلْـهَـمْــسُ : menurut bahasa berarti samar atau tidak terang, maksudnya ialah, huruf yang apabila diucapkan atau dimatikan berdesis ( nafas/suara terlepas ). Misalnya   فَ  فِ  فُ  بَـفْ .
Huruf-huruf hams ada sepuluh, terkumpul dalam lafadz:
فَحَــــــثَّــــــهُ شَخْــصٌ سَـكَــتْ
Yaitu:  fa’ ( ف ), ha’ ( ح ), tsa’ ( ث ), ha’ ( هـ ), syin ( ش ), kha’( خ ) shad ( ص ), sin (س), kaf (ك) dan ta’ (ت).
2) اَلْـجَـــهْـــــــرُ   : menurut bahasa berarti tampak atau terang, maksudnya ialah huruf yang apabila diucapkan atau dimatikan tidak mengeluarkan desis, nafas/suara tertahan. Misalnya:  بَ  بِ  بُ  بَــبْ  .
huruf-hurufnya adalah semua huruf selain huruf hams.

" اَلـــشِّـــــدَّةُ  -  اَلــرِّخْــــوَةُ -  اَلـــتَّـــوَسُّـــطُ "
3) اَلـشِّــــــدَّةُ : menurut bahasa berarti kuat, maksudnya ialah huruf yang apabila diucapkan atau dimatikan suaranya tertahan atau berhenti.
Misalnya  اَ  اِ  اُ  بَــأْ:جَ  جِ  جُ  بَــجْ:دَ  دِ  دُ  بَــدْ  .huruf-hurufnya ada delapan, terkumpul dalam lafadzاَجِــــدْ قَـــــطٍ بَــكَــتْ . yaitu, alif ( ا), jim (ج), dal (د), qaf (ق), tha’ (ط), ba’ (ب), kaf (ك)dan ta’ (ت).
4) اَلـرِّخْـــوَةُ : menurut bahasa berarti lunak atau kendor, maksudnya ialah huruf yang apabila diucapkan atau dimatikan suaranya terlepas atau masih berjalan beserta huruf tersebut. misalnya :  غَ  غِ  غُ  بَــغْ : خَ  خِ  خُ  بَـخْ . huruf-hurufnya ialah semua huruf selain huruf-huruf syiddah dan huruf-huruf tawassuth.
5) اَلــتَّـــوَسُّــطُ : menurut bahasa berarti tengah-tengah, yaitu huruf yang apabila diucapakan atau dimatikan suaranya antara tertahan dan terlepas, yakni antara syiddah dan rikhwah. Misalnya  نَ  نِ  نُ  بَـنْ   -  لَ  لِ  لُ  بَــلْ. huruf-hurufnya ada lima, terkumpul dalam lafadzلِـنْ عُـمَــــرْ . yaitu, lam    (ل), nun   (ن), `ain (ع), mim (م) dan Ro’ (ر).

اَلْإِسْــتِــعْـــلَاءُ "    lawan   " اَلْإِسْــتِــفَــالُ
6) اَلْإِسْــتِــعْـــلَاءُ : menurut bahasa berarti naik atau terangkat, maksudnya ialah ketika mengucapkan huruf lidah menjadi terangkat atau naik pada langit-langit mulut.
Huruf  Isti`la’ ada tujuh, yaitu terkumpul dalam lafadz:
خُـصَّ ضَـغْــطٍ قِــظْ . yaitu, kha’ (خ), shad (ص), dlad (ض), ghain (غ), tha’ (ط), qaf (ق) dan zha’ (ظ).
7) اَلْإِسْــتِــفَــالُ : menurut bahasa berarti turun atau kebawah, maksudnya ialah ketika mengucapkan huruf  lidah menjadi turun ke dasar mulut. Huruf-hurufnya ialah semua huruf selain huruf Isti`la’.
KETERANGAN : setiap huruf Isti`la’ selalu disertai dengan tebal ( تَفْخِـيمْ ), dan sebaliknya, setiap huruf Istifal selalu disertai dengan tipis (تَرْقِــيـقْ )

اَلْإِنْــفِـــتَـــــاحُ "    lawan   " اَلْإِطْـــــبَـــــاقُ
8) اَلْإِطْـبَـاقُ : menurut bahasa berarti melekat, maksudnya ialah ketika   melafadzkan huruf lidah terangkat pada langit-langit mulut.
huruf-hurufnya ada empat, yaitu: zha’ (ظ), tha’ (ط), dlad(ض) dan shad (ص).
9) اَلْإِنْـــفِــــتَــــاحُ : menurut bahasa berarti terbuka, maksudnya ialah ketika melafadzkan huruf lidah merenggang dari langit-langit mulut.
Huruf-hurufnya ialah semua huruf selain huruf ithbaq.

اَلْإِذْلَاقُ "   lawan   " اَلْإِصْمَـاتُ
10) اَلْإِذْلَاقُ : menurut bahasa berarti ujung, maksudnya ialah huruf-huruf yang keluar dari ujung lidah atau ujung bibir, oleh karena itu cepat terucapkan. Huruf-hurufnya ialah   فِــرَّ مِـنْ لُـبٍّ . yaitu, fa’(ف), Ra’     (ر), mim    (م), nun (ن), lam (ل) dan ba’(ب).
11) اَلْإِصْمَـاتُ : menurut bahasa berarti menahan atau diam, maksudnya ialah lawan daripada sifat idzlaq, yaitu huruf-huruf yang tidak bertempat di ujung lidah atau ujung bibir.
Huruf-huruf ini agak lamban untuk terucapkan dibanding dengan huruf-huruf idzlaq. Huruf-huruf ishmat ialah semua huruf selain hurufnya idzlaq.

SIFAT-SIFAT YANG TIDAK BERLAWANAN
12) اَلصَّـــفِــــيْــرُ :  menurut bahasa berarti siul atau seruit, yaitu huruf-huruf yang mempunyai suara bagaikan bersiul.
Huruf-hurufnya ada tiga, yaitu za’ (ز) shad (ص)dan sin (س).
13) اَلْــقَــلْــقَــلَــةُ : menurut bahasa berarti goncang, yaitu huruf yang apabila diucapkan terjadi goncangan pada makhraj-nya sehingga terdengar pantulan suara yang kuat.
Huruf-hurufnya ada lima, terkumpul dalam lafadz  قَـطْــبُ جَــــدٍ . yaitu: qaf(ق), tha’ (ط), ba’ (ب),  jim (ج) dan dal (د).
14) اَللَّــيْنُ : menurut bahasa berarti lunak, artinya mengeluarkan huruf secara lunak tanpa paksaan, yaitu sifat daripada huruf  wawu  ( و )dan ya’ (ي )  yang mati dan terletak setelah harakat fathah. Seperti :  اَوْ -  اَيْ .
15) اَلْإِنْحِـــرَافُ  :  menurut bahasa berarti condong, artinya ialah condongnya huruf dan makhraj-nya sendiri kepada makhraj huruf lain, yaitu sifat dari huruf  Ra’ (ر)  dan lam (ل).
16) اَلــتَّـكْـرِيْــرُ : menurut bahasa berarti mengulang-ulang, maksudnya ialah ujung lidah tergetar ketika me-lafadz-kan huruf  Ra’(ر). Akan tetapi yang dimaksud ialah jika mengucapkan Ra’ supaya ujung lidahnya tidak terlalu banyak bergetar.
17) اَلــتَّـــفَـشِّــيْ : berarti meluas atau tersebar, maksudnya ialah meratanya angin di dalam mulut ketika mengucapkan huruf syin (ش) hingga bersambung dengan makhraj-nya zha’ (ظ).
18) اَلْإِسْــتِــطَـالَــةُ : berarti memanjang, yaitu memanjangnya suara dlad(ض) dari permulaan tepi lidah hingga penghabisan lidah (bersambung dengan makhraj-nya lam).
19) اَلْـغُــــــنَّـــــــةُ : berarti dengung dalam hidung yang tersusun dalam huruf  nun ( ن )  dan mim (  ( مــيـم . baik yang hidup, mati, ikhfa’ atau idghăm. Ghunnah adalah sifat yang tetap bagi kedua huruf ini, hanya saja waktu bertasydid ghunnah-nya lebih kuat atau tinggi daripada waktu idghăm, waktu idghăm lebih kuat daripada waktu sukun, waktu sukun lebih kuat daripada waktu hidup.



PENUTUP DARIMUSHANNIF

وَتَـمَّذَا الـنَّـظْــــمُ بِـحَـــــمْــــدِاللهِ۞عَــــلَى تَـمَــــامِـــــهِ بِـلَاتَـــنَــاهِــى


Nadzam ini telah tamat, segala puji selalu terhaturkan bagi allah
atas kesempurnaan nadzam ini.

ثُـمَّ الـصَّــلَاةُ وَالسَّــــــلَامُ أَبَـــــــــدًا۞عَلَى خِــتَـــامِ اْلاَنْـبِــيَـــاءِ أَحْـمَـــدَا

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada penutup para nabi, yaitu nabi ahmad SAW. 

وَالْاۤلِ وَالصَّحْـبِ وَ كُـلِّ تَـابِــــعِ۞وَكُــلِّ قَـــــــارِئٍ وَكُــلِّ سَـــــــــامِـــــــعِ

Pada keluarganya, sahabatnya, semua pengikutnya dan setiap orang yang mempelajari kitab ini juga yang mendengarkannya.

اَبْــيـَــاتُــهَانَــدٌّ بَــدَالِـدِى الـنُّــهَــــى۞تَـارِيْـخُـــهُ بُشْــرَى لِمَنْ يُــتْــقِـنُهَا

Jumlah Bait nadzam ini adalah 61, dan kitab ini dikarang pada tahun 1198 H.


Wal Hamdu Lillȃhi Rabbil `Alamȋn

Wallăhu A`lam Bissawăb.




Ruspandiamd@yahoo.com



2 komentar:

  1. Assalamuaklaikum.
    Izin mengambil artikelnya akhi untuk di print.semoga ilmu yang di posting bermanfaat.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.